Langsung ke konten utama

Komunikasi Organisasi "fungsi pesan dalam organisasi"



v  Fungsi Pesan Dalam Organisasi
  Para ahli telah mengidentifikasi persepsi mereka mengenai fungsi utama dari pesan dalam organisasi (goldhaber, 1986). Menurut Han dan Katz ada empat fungsi utama dari pesan dari organisasi yaitu : yang berkenaan dengan produksi, pemeliharaan, penerimaan dan pengelolaan organisasi. Reddingmengemukakan pula bahwa  ada tiga alasan pengiriman pesan yaitu, untuk pelaksanaan tugas-tugas dalam organisasi, untuk pemeliharaan dan untuk kemanusiaan.
  Dari bermacam-macam pendapat di atas kelihatan ada kecendrungan kesamaan dari tujuan atau fungsi dari pesan walaupun dinyatakan dalam istilah yang berbeda. Di sini akan di bahas empat dari fungsi pesan tersebut yaitu fungsi yang berhubungan dengan tugas-tugas dalam organisasi, pemeliharaan organisasi, kemanusiaan dan pembaruan dalam organisasi.
1.      Pesan tugas
  Pesan tugas ini di maksudnya adalah pesan-pesan yang berkenaan dengan pelaksaan tugas-tugas organisasi oleh anggota organisasi. Pesan ini mencakup pemberian informasi kepada karyawan untuk melakukan tugas mereka secara efisien, seperti aktivitas pemberian latihan kepada karyawan, memberikan orientasi bagi karyawan baru, penentuan tujuan dan aktivitas lainnya yang berkenaan dengan produksi, pelayanan pemasaran dan sebagainya.
2.      Pesan pemeliharaan
  Pesan pemeliharaan adalah pesan-pesan yang berkenaan dengan kebijaksanaan dan pengaturan organisasi. Pesan tugas berhubungan dengan isi dari auput sistem sedangkan pesan pemeliharaan berhubungan dengan pencapaian dari output.
3.      Pesan kemanusiaan
  Pesan ini berkenaan dengan hubungan interpersonal, konsep diri, perasaan dan moral. Yang termasuk dalam kategori pesan ini adalah penghargaan trhadap hasil yang dicapai oleh karyawan,penyelesaian konflikantara individu atau kelompok, aktivitas informal dan bimbingan.
4.      Pesan Pembaruan
  Pesan pembaruan menjadikan organisasinya dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungannya. Untuk itu suatu organisasi membuat rencana-rencana baru, aktivitas-aktivitas baru, program-program baru, dll. Rencana-rencana ini misalnya disampaikan pada waktu pertemuan-pertemuan pemesahan masalah, pembuatan rencana dan pada waktu rapat-rapat dengan anggota organisasi. Pesan yang di sampaikan itu termasuk kategori pesan pembaruan.
v  Jaringan Komunikasi
  Organisasi adalah komposisi sejumlah orang-orang yang menduduki posisi atau peranan tertentu. Di antara orang-orang ini saling terjadi pertukaran pesan. Pertukaran pesan itu melalui jalan tertentuyangdimanakan jaringan komunikasi. Suatu jaringan komunikasi berbeda dalam besar dan strukturnya misalnya mungkin hanya di antara dua orang, tiga atau lebih dan mungkin juga Siantar keseluruhan orang dalam organisasi. Bentuk struktur dari jaringan itupun juga akan berbeda-beda.
Ada enam peranan jaringan komunikasi yaitu :
a.       Opinionleader adalah pemimpin informal dalam organisasi. Mereka ini tidaklah selalu orang-orang yang mempunyai otoritas formal dalam organisasi tetapi membimbing tingkah laku anggotaorganisasi dan mempengaruhi keputusan mereka.
b.      Gate Keepers adalah individu yang mengontrol arus informasi di antara anggota organisasi. Mereka berada di tengah suatu jaringan dan menyampaikan pesan dari satu orang kepada orang lain atau tidak memberikan informasi.
c.       Cosmopolites adalah individu yang menghubungkan organisasi dengan lingkungannya. Mereka mengumpulkan informasi dari sumber-sumber yang ada dalam lingkungan dan memberikan informasi mengenai organisasi kepada orang-orang tertentu pada lingkungannya.
d.      Bridge adalah anggota kelompok atau klik dalam satu organisasi yang menghubungkan kelompok itu dengan anggota kelompok lainnya. Individu ini membantu saling memberi informasi di antara kelompok-kelompok dan mengkoordinasi kelompok.
e.       Liaison adalah sama peranannya dengan Bridge tetapi individu itu sendiri bukanlah anggota dari satu kelompok tetapi dia merupakan penghubung Siantar satu kelompok dengan kelompok lainnya. Individu ini juga membantu dalam membagi informasi yang relevan di antara kelompok-kelompok dalam organisasi.
f.       Isolate adalah anggota organisasi yang mempunyai kontak minimal dengan orang lain dalam organisasi. Orang-orang ini menyembunyikan diri dalam organisasi atau diasingkan oleh teman-temannya.
v  Jaringan Komunikasi Formal
  Bila pesan mengalir melalui jalan resmi yang ditentukan oleh hierarki resmi organisasi atau oleh fungsi pekerjaan maka pesan itu. Menurut jaringan komunikasi formal. Ada tiga bentuk utama dari arus pesan dalam jaringan komunikasi formal yangmengikuti garis komunikasi seperti yang digambarkan dalam struktur organisasi yaitu :
1.      Komunikasi ke bawah
  Komunikasi ke bawah menunjukkan arus pan yang mengalir dari para atasan atau para pimpinan ke pada bawahannya. Pesan tersebut biasanya berhubungan dengan pengarahan, tujuan, disiplin, perintah, pertanyaan dan kebijaksanaan umum.
a.       Tipe komunikasi ke bawah
1). Instruksi tugas
Instruksi tugas/pekerjaan yaitu pesan yang di sampaikan kepada bawahan mengenai apa yang diharapkan di lakukan mereka dan bagaimana melakukannya. Pesan itu mungkin bervariasi seperti perintah langsung, diskripsi tugas, prosedur manual, program latihan tertentu, alat-alat bantu melihat dan mendengar yang berisi pesan-pesan tugas dan sebagainya.
2). Rasional
  Rasional pekerja adalah pesan yang menjelaskan mengenai tujuan aktivitas dan bagaimana kaitan aktivitas itu dengan aktivitas lain dalam organisasi atau objektif organisasi. Bila menganggap bawahannya pemalas, atau hanya mau bekerja bila dipaksa maka pimpinan memberi pesan yang bersifat rasional ini sedikit.
3). Ideologi
  Pesan mengenai ideologi ini adalah merupakan perluasan dari pesan rasional. Pesan ideologi mencari sokongan dan antusias dari anggota organisasi guna memperkuat loyalitas, moral, dan motivasi.
4). Infarmasi
  Pesan informasi di maksudkan untuk memperkenalkan bawahannya dengan praktik-praktik organisasi, peraturan-peraturan organisasi, keuntungan, kebiasaan dan data lain yang tidak berhubungan dengan instruksi dan rasional.
5). Balikan
  Balikan adalah pesan yang disampaikan berisi informasi mengenai ketepatan individual dalam melakukan pekerjaan.
b.      Faktor yang mempengaruhi komunikasi ke bawah
  Arus komunikasi dari pada atasan kepada bawahan tidaklah selalu berjalan lantar, tetapi dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain sebagai berikut.
1). Keterbukaan
  Kurangnya sifat terbuka di antara pimpinan dan karyawan akan menyebabkan pemblokan atau tidak mau menyampaikan pesan dan gangguan dalam pesan. Umumnya para pimpinan tidak begitu memperhatikan arus komunikasi ke bawah.
2). Kepercayaan pada pesan tulisan
  Kebanyakan para pimpinan lebih percaya pada pesan tulisan dan metode di fusi yang menggunakan alat-alat elektronik dari pada pesan yang di sampaikan secara lisan dengan tatap muka.
3). Pesan yang berlebihan
  Karena kebanyakan pesan-pesan dikirimkan secara tertulis maka karyawan dibebani dengan memo-memo, buletin, surat-surat pengumuman, majalah dan penyataan kebijaksanaan, sehingga banyak sekali pesan-pesan yang harus dibaca oleh karyawan.
4). Timing
Timing atau ketepatan waktu pengiriman pesan mempengaruhi komunikasi ke bawah. Pesan seharusnya dikirimkan ke bawah pada saat saling menguntungkan kepada kedua belah pihak yaitu pimpinan dan karyawan.
5). Penyaringan
  Pesan-pesan yang di kirim kepada bawahan tidaklah semuanya diterima mereka. Tetapi mereka saring mana yang mereka perlukan.
c.       Penyempurnaan komunikasi ke bawah
Karena adanya gangguan dalam penyampaian pesan dari atasan kepada bawahan maka pimpinan perlu memperhatikan cara-cara penyampaian pesan efektif. Davis (1976) memberikan saran-saran dalam hal itu sebagai berikut.
1). Pimpinan hendaklah sanggup memberikan informasi kepada karyawan apabila di butuhkan mereka.
2). Pimpinan hendaklah membagi informasi yang dibutuhkan oleh karyawan. Pimpinan hendaklah membantu karyawan merasakan bahwa di beri informasi.
3). Pimpinan hendaklah mengembangkan suatu perencanaan komunikasi, yang sehingga karyawan dapat mengetahui informasi yang dapat di harapkannya untuk di peroleh berkenaan dengan tindakan-tindakan pengelolaan yang mempengaruhi mereka.
4). Pimpinan hendaklah berusaha membentuk kepercayaan Siantar pengirim dan penerima pesan.
d.      Metode komunikasi ke bawah
Pace (1989) mengemukakan empat klasifikasi metode untuk itu yaitu : metode lisan, tulisan, gambar dan campuran dari lisan dan gambar. Untuk menentukan mana metode yang tepat digunakan oleh pimpinan ada kriteria yang dapat di gunakan seperti berikut ;
1). Ketersediaan, metode-metode yang sudah tersedia dalam suatu organisasi lebih cenderung untuk digunakan.
2). Biaya, pertimbangan biaya yang paling kurang akan cenderung dipilih untuk menyebarluaskan  informasi yang bersifat rutin dan tidak mendesak.
3). Dampak, metode yang memberikan dampak atau kesan yang lebih besar akan saling dipilih atau digunakan dari pada metode yang sedang atau kurang dampaknya.
4). Relevansi,metode yang paling relevan dengan tujuan yang akan dicapai paling sering di pilih.
5). Respons, pemilihan metode juga dipengaruhi oleh apakah respons terhadap informasi itu diinginkan atau diperlukan.
6). Skil, metode yang paling cocok digunakan adalah metode yang paling sesuai dengan skil si penerima dan si pengirim.
2. Komunikasi ke Atas
 Yang dimasuk dengan komunikasi ke atas adalah pesan yang mengalir dari bawah kepada atasan atau dari tingkat yang lebih rendah kepada tingkat yang lebih tinggi.
a.       Fungsi komunikasi ke atas
  Komunikasi ke atas mempunyai beberapa fungsi atau nilai tertentu. Menurut Place (1989) fungsinya adalah sebagai berikut :
1). Dengan adanya komunikasi ke atas supervisor dapat mengetahui kapan bawahannya siap untuk diberi informasi dari mereka dan bagaimana baiknya mereka mengirim apa yang disampaikan karyawan.
2). Arus komunikasi ke atas memberikan informasi yang berharga bagi pembuatan keputusan.
3). Komunikasi ke atas memperkuat apresiasi dan loyalitas karyawan terhadap organisasi dengan jalan memberikan kesempatan untuk menanyakan, mengajukan ide-ide dan saran-saran tentang jalannya organisasi.
4). Komunikasi ke atas membolehkan, bahkan mendorong desas-desus muncul dan membiarkan supervisor mengetahuinya.
5). Komunikasi ke atas menjadikan supervisor dapat menentukan apakah bawahan menganggap arti seperti yang dia maksudkan dari arus informasi yang ke bawah
6). Komunikasi ke atas membantu karyawan mengatas masalah-masalah pekerjaan mereka dan memperkuat keterlibatan mereka dalam tugas-tugasnya dan organisasi.
b.      Apa yang seharusnya dikomunikasikan ke atas
  Bahwa supervisor dan pimpinan haruslah mendapat informasi dari bawahannya mengenai hal-hal berikut:
1). Apa yang dilakukan bawahan, pekerjaannya, hasil yang dicapainya, kemajuan mereka dan rencana masa yang akan datang
2). Menjelaskan maslah-masalah pekerjaan yang tidak terpesahkan yang mungkin diperlukan bantuan tertentu.
3). Menawarkan saran-saran atau ide-ide bagi penyempurnaan unitnya masing-masing atau organisasi secara keseluruhan.
4). Menyatakan bagaimana pikiran dan perasaan mereka mengenai pekerjaanya, teman sekerjanya dan organisasi.
c.       Kesulitan mendapat informasi ke atas
Hal-hal yang seharusnya di sampaikan oleh karyawan kepada atasannya seperti yang di sebutkan di atas tidak selalu menjadi kenyataan.
1). Kecenderungan karyawan untuk menyembunyikan perasaan dan pikirannya.
2). Perasaan karyawan bahwa pimpinan dan supervisor tidak tertarik kepada masalah mereka.
3). Kurangnya reward atau penghargaan terhadap karyawan yang berkomunikasi ke atas.
4). Perasaan karyawan bahwa supervisor dan pimpinan tidak dapat menerima dan merespons terhadap apa yang dikatakan oleh karyawan.
d.      Faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi ke atas
  Faktor-faktor yang mempengaruhi ini adalah :
1). Komunikasi ke atas lebih mungkin di gunakan oleh pembuat keputusan pengelolaan, apabila pesan itu di sampaikan tepat waktu.
2). Komunikasi ke atas yang bersifat positif, lebih mungkin digunakan oleh pembuat keputusan mengenai pengelolaan dari komunikasi yang bersifat negatif.
3). Komunikasi ke atas lebih mungkin di terima, jika pesan itu mendukung kebijaksanaan baru.
4). Komunikasi ke atas memungkinkan akan lebih efektif, jika komunikasi itu langsung kepada pemerima yang dapat berbuat mengenai hal itu.
5. komunikasi ke atas akan lebih efektif, apabila komunikasi itu mempunyai daya tarik secara intuitif bagi penerima.
e.       Prinsip-prinsip komunikasi ke atas
  Prinsip-prinsip tersebut menurut planty dan Machaver ( Place, 1989) adalah sebagai berikut:
1). Program komunikasi ke atas yang efektif harus direncanakan.
2). Program komunikasi ke atas berlangsung terus menerus.
3). Program komunikasi ke atas yang efektif mengiakan saluran yang rutin.
4). Program komunikasi ke atas yang efektif, menekankan kesensitifan dan penerimaan ide-ide yang menyenangkan dari level yang lebih rendah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Media Humas Internal dan eksternal

MEDIA HUMAS INTERNAL    Media internal adalah suatu sarana penyampaian dan penerimaan informasi di kalangan publik internal perusahaan, dan biasanya bersifat non komersial. Penerima maupun pengirim informasi adalah orang dalam atau orang dalam atau public internal, terdiri atas pimpinan, angota, pegawai, maupun unit-unit kerja yang ada di dalam perusahaan tersebut. Media Humas Internal yaitu : 1.      Jurnal Internal   Yang diterbitkan oleh suatu lembaga, biasanya memuat informasi mengenai segala sesuatu yang terjadi di dalam lembaga dan khusus diperuntukkan anggota lembaga tersebut. 2.      Papan pengumuman     Papan pengumuman dapat memudahkan pengawai yang sama dalam waktu yang bersamaan. 3.      Kaset Video   Media ini menghadirkan komunikasi tatap muka secara artificial (seolah-olah yang ditonton dapat saling berkomunikasi secara langsung) yang berpotelsi besar untuk menumbuhkan pemahaman yang lebih baik antara pihak manajemen terhadap pengawai. 4.      Stasi

PERBEDAAN HUMAN RELATION DAN PUBLIK RELATION

Jadilah pohon yang lebat buahnya, saat dilempar dengan batu engkau balas dengan buah.. selamat membaca, semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan anda :) :)  PERBEDAAN HUMAN RELATION DAN PUBLIK RELATION 11.       Pengertian Human Relation Human Relation adalah: “segenap aktivitas penyatu paduan manusia dan   pekerjaan dalam suatu organisasi yang memungkinkan perkembangan diri manusia sepenuhnya sehingga antara manusia dan kerja itu terdapat hubungan timbal-balik yang bermanfaat”.(Ensiklopedi Administrasi) . Menurut Sondang P.Siagian (1977), Human Relation adalah: “Keseluruhan hubungan baik yang formal maupun yang informal yang perlu diciptakan dan dibina dalam suatu organisasi sedemikian rupa sehingga tercipta suatu teamwork yang   harmonis dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Human relation adalah hubungan yang bersifat intern , sedangkan hubungan yang bersifat ekstern disebut “public relation” Human relation   merupakan